Inilah Alasan dan Tujuan Mengerjakan Psikotes Kraepelin

Date Posted

Mengerjakan Psikotes Kraepelin merupakan salah satu model psikotes yang kerap dilakukan oleh berbagai perusahaan, utamanya yang berkaitan dengan keuangan atau penghitungan. Perusahaan perbankan atau manufaktur selalu menyempatkan jenis tes ini, khususnya untuk posisi-posisi tertentu yang membutuhkan ketelitian, kecermatan maupun kestabilan dalam bekerja.

Inilah Alasan dan Tujuan Mengerjakan Psikotes Kraepelin

Mengerjakan Psikotes Kraepelin memiliki tujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, sesuai dengan visi dan kebutuhan institusi perusahaan. Penilaian ini menjadi acuan recruiter yang berdasarkan standar yang ditentukan, diinterpretasikan serta dibaca tester berdasarkan instrumen grafik dan skor.


Motif keuletan (daya tahan)

Pada saat mengerjakan Psikotes Kraepelin akan diuji seberapa ulet seseorang menyelesaikan masalah rumit dan ambigu, dalam tempo yang terbatas, serta bagaimana mengukur tingkat konsistensi dan kestabilannya.


Motif kemauan dan kehendak individu

Mengerjakan Psikotes Kraepelin untuk mengukur kemauan dan motivasi seseorang saat mengerjakan hal-hal yang pelikyang biasanya pada tes ini diilustrasikan dalam bentuk angka-angka dan pola perhitungan bilangan, baik operasi bilangan dasar, midle sampai advance (daya juang)


Motif kestabilan emosi

Mengerjakan Psikotes Kraepelin untuk mengukur dan meredam dan mengendalikan pada saat mengalami tekanan oleh pekerjaan pada waktu-waktu yang sangat penting (stabilitas emosi)


Motif penyesuaian diri

Mengerjakan Psikotes Kraepelin untuk mengukur kecepatan seseorang dalam menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan sesuatu yang mungkin benar-benar baru.


Motif stabilitas diri

Mengerjakan Psikotes Kraepelin untuk mengukur tingkat kestabilan diri dari tingkat ke tingkat, karena tes ini memeiliki map dan jenis atau mental practice stability.



Nah, dari gambaran maksud, tujuan serta motif Mengerjakan Psikotes Kraepelin di atas. Dapat kita simpulkan dalam dua buah pertanyaan: Mana yang lebih baik memiliki skor yang tinggi atau memiliki grafik yang stabil? dan Bagaimana cara memaksimalkan hasil psikotes karepelin?

Idealnya untuk menjawab dan mengerjakan Psikotes Kraepelin yaitu jawaban dengan skor yang tinggi dan grafik yang stabil. Namun karena dihadapi dengan pilihan maka Lebih baik memiliki skor yang menengah tapi grafik yang stabil. Pada prinsipnya ialah sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan recruiter, yakni kebutuhan karakteristik kandidat yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan pada posisi/ jabatan yang ditawarkan.

Menjawab pertanyaan yang kedua, silakan jawablah dengan realistis. Pahami dahulu jobdesk maupun ruang lingkup tugas yang akan dikerjakan di posisi yang anda lamar, jika anda pahami maka menjadi stimulus agar berlatih dan belajar lagi. Selain itu berlatih secara akademik berbagai bentuk latihan soal tes, hal ini dimaksudkan agar anda tidak kaget dengan berbagai pola soal dan cara mengerjakan Psikotes Kraepelin.